Seri perdana 76 Indonesian Downhill 2025 telah dilaksanakan pada 3-4 Mei lalu. Sebanyak 85 rider dalam tujuh kelas bergantian menggilas track kering sepanjang 2,9 km di Ternadi Bike Park, Kudus. Berbeda dari gelaran 76 IDH 2024 yang terguyur hujan lebat di final run, cuaca Ternadi di gelaran kali ini relatif cerah serta tak berangin. Sehingga kontur track lebih stabil dan para rider bisa lebih leluasa untuk memaksimalkan performa mereka dalam memperebutkan gelar juara seri di kompetisi berlisensi UCI C1 ini.
Gelaran kali ini juga dihiasi dengan sejumlah transfer kelas, terutama di kategori prestasi. Seperti juara overall Men Sport B tahun lalu, Yavento Ditra Pranata, yang kini race di kelas Men Master A, Pandu Satrio Perkasa yang promosi ke Men Elite dari Men Junior, dan jawara overall Men Youth tahun lalu, Dimas Aradhana, yang race dan podium di Men Junior.
Men Masters
Yavento Ditra Pranata berhasil menjuarai kelas Men Master A dengan waktu 03:18.963. Rider Spartan Racing Team ini masih terlihat bertenaga ketika menggilas track Ternadi. Ditra bahkan menjarak 6 detik dengan Yadi Mulyadi dari Sego Anget Racing Team yang mendapatkan podium kedua (03:24.012).Sementara podium ketiga diraih oleh Dafit Iskandar dari Teras MTB (03:30.471).
Di kelas Men Master B, Aldin Syamsuddin berhasil mendapatkan juara dengan waktu 03:37.067. Rider yang berseragam Gatca ini berhasil mengalahkan rivalnya, Riswanto Santoso dari Montesque Cartel, jawara seri 76 IDH 2024 Ternadi, yang dalam race kali ini finish dengan waktu (03:37.494) dan menempati podium kedua. Sementara itu, podium ketiga diraih oleh Imam Wibowo. Rider FightSpeedTeam yang juga merupakan pendiri clothing company Crowd ini akhirnya kembali mencicipi podium tiga besar setelah sekian lama.
Di kelas Men Master C, Ahmad Supriyadi dari Jam Cycle Boistois akhirnya berhasil mematahkan dominasi Suryanto Penthil dari Mudbrothers, yang pada gelaran tahun lalu win streak dalam 3 seri dan menjadi jawara overall tahun lalu. Akhmad Supriyadi berhasil finish dengan waktu 03:46.806, menjarak sekitar 13 detik pada Suryanto Penthil di podium kedua (03:59.680). Podium ketiga diraih Abidin Abdullah dari Abidin Racing Team (04:09.646).
Men & Women Youth
Tsuraya Azwa Pambudi menjadi juara seri di kategori Women Youth. Rider muda yang berseragam YTI Racing Team ini berhasil menuntaskan track dengan waktu yang cukup baik (03:47.835). Tsuraya mengalahkan dua rider debutan yang sempat mengalami crash di tengah track: Dewi Ageng Putri Pornomo dari Bandit Squad Racing (04:17.201) dan Nadya Aulia Zahrotunnisa dari Galunggung Squad Racing Team (07:42.996).
Di kategori Men Youth, Chaka Febryana berhasil meraih titel jawara seri setelah finish dengan waktu yang sangat baik (03:16.512). Catatan waktu rider Spartan Racing Team ini bahkan melampaui finisher tercepat di kategori Men Sport A & B, yang notabene berisikan rider ex-Men Elite. Dengan gap waktu sekitar 7 detik, Chaka menang telak atas Bima Aditya Putra dari PARS - ISSI Kab. Malang yang menempati podium kedua (03:23.388) dan Ali Zainal Zain di podium ketiga (03:27.202).
Men Sports
Juara seri Ternadi tahun lalu untuk kategori Men Sport B kembali naik podium. Dedik Handika, rider asal Team NPI Racing Division berhasil mengukuhkan dominasinya di Ternadi Bike Park setelah finish dengan waktu 03:17.158. Selain mengalahkan 6 rider lainnya, Dedik bahkan menjarak sekitar 3 detik dengan podium kedua yang ditempati rekan satu timnya, Bagus Prasetya (03:20.201) dan podium ketiga yang ditempati Dimas Pamungkas dari Kurnia Bike Batam, yang tahun lalu berlaga di Men Elite (03:21.201).
Di kategori Men Sport A, juara seri diraih oleh Ario Saputro dari PARS Maroso MTB. Dengan catatan waktu 03:18.900, Ario menang telak dengan keunggulan sekitar 5 detik dari Fatur Rohman, rider PWRS ISSI Kendal yang meraih podium kedua dengan waktu 03:24.397. Sementara podium ketiga diraih oleh Purwanto Anantha Djawa dari HAY Racing Team dengan waktu 03:25.719.
Women Elite
Riska Amelia Agustina yang baru saja meraih medali perak di Asian Continental Championship 2025 untuk kategori Downhill Women Elite buktikan kebolehannya. Finish dengan waktu 03:19.204, rider berseragam Rider CSK Factory Team ini menang telak atas juara overall tahun lalu, Ayu Triya Andriana dari Polair DH Team (03:28.268). Sementara podium ketiga ditempati rider Spartan Racing Team, Nilna Murni Ningtias dengan waktu 03:28.974, kalah tipis 0.7 detik dari Ayu Triya.
Debutan Women Elite, Arasy Ikhsaniah Bilqis, finish di posisi keenam (04:00.161). Rider Develo Racing Team yang tahun lalu menjadi juara overall Women Youth ini sebenarnya tampil cukup baik. Namun dengan nama-nama dengan segudang prestasi nasional dan internasional seperti Riska Amelia Agustina, Ayu Triya, dan Nilna Murni Ningtias, Arasy memang masih perlu jam terbang lebih banyak untuk bisa bersaing di papan atas Women Elite.
Dari 8 rider di starting list, hanya Ananda Nasywa Audrey yang terpaksa DNF setelah crash yang terjadi di tengah track.
Men Junior
Sebagai kategori dengan jumlah transfer kelas terbanyak, Men Junior kali ini menyajikan race yang sangat menarik dan sukar diprediksi. Dimas Aradhana adalah satu dari enam nama promosi dari Men Youth ke Men Junior. Rider debutan yang kini berseragam 76Rider ini berhasil menjuarai seri setelah finish dengan waktu 03:00.944. Podium kedua dan ketiga juga diisi oleh rider debutan lainnya: Nazwa Agazani dari Ganas Madu Team (03:05.286) dan Ahmad Nasywa Ridhodin dari Sego Anget Racing Team (03:08.905).
Invasi besar-besaran rider Men Youth ke Men Junior bahkan memaksa jawara overall tahun lalu, Fajar Abdul Rahman, ke podium keempat (03:11.288). Rider Spartan Racing Team ini sebenarnya sangat diunggulkan untuk menjadi juara seri setelah rivalnya, Pandu Satrio Perkasa, promosi ke Men Elite.
Men Elite
Pandu Satrio Perkasa, rider asal Sego Anget Racing Team yang baru menjalani debutnya di Men Elite berhasil meraih peringkat kelima dengan waktu 03:03.424. Capaian yang cukup baik meski secara catatan waktu, ia masih kalah dari Dimas Aradhana yang tengah bersinar di Men Junior. Tensi yang jauh lebih besar diakui oleh Pandu sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi performanya di kategori ini.
Podium pertama berhasil diraih oleh Andy Prayoga yang kini bergabung dengan Polair DH Team. Setelah sembuh dari cedera pergelangan tangan yang menghantuinya sepanjang tahun lalu, rider asal Jepara ini berhasil menunjukkan performa terbaiknya dan menorehkan waktu tercepat di bawah tiga menit (02:58.209).
Andy Prayoga hanya unggul satu detik dari Khoiful Mukhib rider 76Rider yang menempati podium kedua dengan waktu 02:59.243. Menariknya, Mukhib sebenarnya lebih unggul dari Andy Prayoga untuk catatan waktu Split 1 dan Split 2. Namun di antara titik Split 2 hingga finish, Andy Prayoga jauh lebih cepat. Hal yang sungguh mencengangkan mengingat rataan waktu tempuh rider Men Elite di Split 2 hingga finish adalah 30 detik, dan Andy Prayoga menuntaskannya hanya dalam 19 detik.
Sementara di podium ketiga, ada Pahraz Salman Alparisi yang seperti tiba-tiba menemukan form-nya kembali. Rider yang kini berseragam Ganas Madu Team sebenarnya juga menunjukkan performa yang tak kalah apik dan finish dengan waktu 03:01.937.
Next Races
Dengan nama-nama baru dari transfer kelas dan hasil yang semakin sulit ditebak, seri perdana 76 Indonesian Downhill 2025 berhasil menyajikan race yang lebih kompetitif dibandingkan tahun lalu. Nama-nama baru di podium tiga besar menjadi salah satu bukti yang paling tampak. Dan tentunya akan merugi kalau melewatkan gelaran seri kedua dan ketiga yang dijadwalkan hadir di Klangon Bike Park, Sleman (8-10 Agustus) dan Klemuk Bike Park, Kota Batu (24-26 Oktober).
Selain itu, tahun ini Indonesian Downhill juga kembali menyelenggarakan Urban Downhill sebagai race non-series yang akan bertempat di Desa New Selo, Boyolali (20-22 Juni) dan Desa Ngadiwono, Pasuruan (12-14 September).