Pandu Satrio Perkasa adalah salah satu rider prodigy yang baru saja promosi dari Men Junior ke Men Elite. As a newcomer, rider yang berlaga dengan Sego Anget Racing Team ini mengaku masih deg-degan berlaga di kategori teratas 76 Indonesian Downhill.
Tim Media IDH berkesempatan lagi untuk chit-chat dengan Pandu di sela sesi warming up jelang Seeding Run seri 1 di Ternadi Bike Park, Kudus (03/05).
Tahun ini, kamu bakal naik ke Men Elite. Kaya gimana sih sebenernya perasaan kamu?
Pandu : “Kali ini saya baru naik kelas dari Junior ke Men Elite. Perasaannya pasti sangat deg-degan sekali. Karena melawan senior-senior saya yang sudah pro semua, yang sudah memiliki prestasi yang sangat tinggi sekali.”
Men Elite jadi kategori yang kompetisinya paling ketat. Persiapan apa yang kamu lakuin untuk itu?
Pandu : “Untuk persiapan saya selama ini tetap latihan setiap waktu terus mempertahankan mental saya dan pikiran saya.”
Untuk kesiapan teknis sendiri, kali ini kamu pake sepeda apa?
Pandu : Untuk di seri pertama IDH di Kudus saya memakai Santa Cruz V10 tahun 2019. Dengan fork Fox 40 dan rear shock saya menggunakan Fox X2 spring. Dan di sini, saya menggunakan 29” wheels, dengan front tire Maxxis Assegai dan rear tire Schwalbe Tacky Chan.
Apa yang ingin kamu dapatkan dengan sepeda kamu saat ini?
Pandu : Poin dari sepeda saya itu saya lebih berani untuk nge-los. Sepeda ini sesuai dengan karakter saya, tidak terlalu agresif tidak terlalu tenang. Jadi mau dipakai agresif bisa mau dipakai tenang juga bisa.
Buat penutup, coba sebutin 3 rider Men Elite terbaik saat ini menurut kamu.
Pandu : Saya, mas Afos (Katana), dan mas Rendy (Varera Sanjaya).