Race di kategori master bukan hanya soal kompetisi, tapi juga jadi sarana menjaga silaturahmi. Seperti itulah agaknya jika melihat suasana para riders di Hot Seat saat Final Run 76 Indonesian Downhill 2025 (04/05).

Hot Seat memang panas, seperti namanya. Tapi itu lebih disebabkan matahari yang terik di Ternadi. Suasananya di sana justru tak panas sama sekali. Semua rider tentu berusaha untuk menang. Namun begitu, mereka masih bisa tertawa senang saat posisinya tergeser oleh rider lainnya.

Sepertihalnya saat Ahmad Supriyadi mematahkan catatan waktu Suryanto Penthil dari Mudbrothers. Semua rider yang menanti di tepi finish lekas bersorak ketika rider Jam Cycle Boistois itu finish. Akhmad Supriyadi berhasil finish dengan waktu 03:46.806 dan memenangkan race di kategori Men Master C. Menjarak sekitar 13 detik pada Suryanto Penthil yang tergeser ke posisi kedua (03:59.680). Posisi ketiga diraih Abidin Abdullah dari Abidin Racing Team (04:09.646).

Hal serupa juga terjadi di Men Master B. Aldin Syamsuddin mendapat salam dan selamat dari rider lainnya setelah berhasil merebut posisi pertama (03:37.067). Rider yang berseragam Gatca ini berhasil mengalahkan Riswanto Santoso (03:37.494) dari Montesque Cartel yang baru saja menduduki Hot Seat. Posisi ketiga diraih oleh Imam Wibowo dari FightSpeedTeam (03:38.509).

Di kategori Men Master A, Yadi Mulyadi menjadi rider pembuka. Rider kawakan ini harus finish belakangan setelah mengalami trouble di Seeding Run. Kali ini di Final Run, ia berhasil memaksimalkan performanya dan cukup lama bertengger di Hot Seat pertama. Yadi baru beranjak ketika rider terakhir, Yavento Ditra Pranata, terguling di dekatnya setelah finish. Yadi tergerak bukan untuk menolong, karena Ditra gak kenapa-napa, melainkan karena Ditra memang menggeser posisinya.

Hasil akhir Men Master A: Yavento Ditra Pranata dari Spartan Racing Team (03:18.963) posisi pertama. Disusul Yadi Mulyadi dari Sego Anget Racing Team (03:24.012) di posisi kedua dan Dafit Iskandar dari Teras MTB (03:30.471) di posisi ketiga.